Peralatan Las Argon
Apa itu Las Argon?
Las Argon salah satu proses las yang cukup populer di
kalangan masyarakat awam adalah las argon. Las argon banyak dikenal masyarakat
sebagai pengelasan yang berbahaya bagi kesehatan tetapi memiliki upah yang
cukup tinggi. Sebenarnya apa sih las argon? Nama las argon berasal dari kata
“Argon” yang merupakan sebuah unsur golongan gas mulia yang memiliki nama yang
sama dengan lambang Ar. Disebut las argon karena pengelasan yang dimaksud
melibatkan unsur Argon dalam prosesnya.
Argon sendiri dalam pengelasan berfungsi sebagai gas pelindung (shielding gas), karena sifatnya yang mulia (inert) sehingga gas tersebut tidak bereaksi dengan lingkungan sekitarnya. Sifat tersebut menjadikan gas Argon sebagai pelindung yang cukup ideal saat proses pengelasan.
Peralatan
Las Argon
1. Power
Source.
Power
Source merupakan sumber energi yang digunakan untuk menyalakan busur listrik
pengelasan GTAW. Listrik yang berasal dari stop kontak dirubah oleh rangkaian
transformer step up pada power source sehingga memiliki tegangan dan arus
listrik yang cukup tinggi untuk digunakan mengelas. Output dari mesin las bisa
bermacam – macam tergantung dari tipenya.
Mesin
las bisa menghasilkan listrik arus searah (Direct Current), arus bolak – balik
(Alternating Current), ataupun keduanya dengan hanya menekan tombol pada mesin
las untuk mengganti jenis arus keluarannya. Khusus pada mesin las GTAW, ada
beberapa fungsi tambahan seperti untuk regulator gas shielding dan kendali pada
control pedal.
2. Inert
Gas Supply.
Inert
Gas Supply adalah tabung silinder yang berisi gas mulia (inert) yang digunakan
untuk mensuplai kebutuhan gas pelindung kawat las. Tabung gas yang digunakan
memiliki kapasitas beragam, mulai dari 1 m3 hingga 10 m3. Pada umumnya proses
las GTAW memang menggunakan gas mulia argon. Akan tetapi gas mulia helium juga
banyak digunakan apabila argon terlalu langka untuk digunakan.
Pada
beberapa kasus pengelasan GTAW juga menggunakan jenis gas aktif seperti karbon
dioksida (CO2) pada pengelasannya. Gas mulia yang biasa digunakan memiliki
beberapa tingkatan kemurnian, yang paling umum adalah welding grade atau
industrial grade, dengan standar kemurnian yang cukup. High purity grade
memiliki kemurnian lebih tinggi dari industrial grade dan ultra-high purity
memiliki tingkat kemurnian 99.99% menjadikannya memiliki tingkatan tertinggi
dalam hal kemurnian.
3.
Flowmeter dan Regulator.
Flowmeter
dan Regulator adalah bagian yang berfungsi untuk mengatur laju aliran gas dari
silinder suplai. Selain katup buka tutup yang ada pada tabung suplai, regulator
juga memiliki katup untuk mengatur tekanan kerja gas pelindung. Regulator juga
dilengkapi dengan dua indikator yang masing – masing berfungsi untuk mengetahui
tekanan kerja gas serta volume gas yang tersisa.
Masih
menjadi satu rangkaian terdapat flowmeter yang berfungsi untuk mengatur laju
debit aliran gas. Untuk menentukan laju debit aliran gas sendiri tergantung
pada jenis gas, posisi pengelasan, dan kondisi sekitar pekerjaan pengelasan berangin
atau tidak. Beberapa jenis regulator, khususnya pada regulator gas CO2,
dilengkapi dengan pemanas yang berfungsi untuk mencegah terbentuknya uap air
akibat reaksi dengan udara di sekitarnya.
4. Cooling
Water.
Cooling
Water berfungsi untuk mendinginkan torch agar tidak terlampau panas akibat
pekerjaan las yang terus menerus. Karena pengelasan GTAW biasanya dilakukan
secara terus menerus dengan panas yang dihasilkan oleh busur listrik bisa
mencapai 3.000 derajat C sehingga untuk mengurangi kerusakan pada torch
beberapa model torch dilengkapi dengan mekanisme pendinginan.
Untuk
torch yang bermodel self-insulated atau air-insulated pendinginan berasal dari
aliran udara dan gas pelindung. Tetapi untuk model water-insulated ada selang
insulasi khusus yang masuk pada torch handle. Selang tersebut berfungsi untuk
mensirkulasikan air agar panas pada torch bisa terdistribusikan melalui air
yang mengalir tersebut.
5. Foot
Pedal Fine Control.
Foot
Pedal Fine Control adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengatur besar
kecilnya arus yang digunakan pada saat pengelasan sedang berlangsung. Khusus
pada pengelasan GTAW yang memang cenderung rumit, alat ini memiliki banyak
kegunaan, seperti untuk membantu menyalakan busur listrik tanpa perlu melakukan
kontak antara elektroda dengan logam induk dan untuk mencegah crater crack
dengan mematikan busur listrik secara bertahap.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya cacat burn through dan lack of fusion
biasanya welder akan memanfaatkan fungsi dari pedal ini.
6. Welding
Torch.
Welding
Torch adalah bagian yang dikendalikan oleh welder pada saat pekerjaan
pengelasan berlangsung. Torch khususnya untuk GTAW memiliki bagian yang cukup
rumit jika dibandingkan proses lainnya yang cenderung lebih sederhana. Di
bagian belakang, ada beberapa mekanisme inlet dan outlet.
Seperti
electrode cable yang membawa arus listrik dari mesin las, gas hose yang
merupakan selang gas pelindung, water inlet and outlet hose yang berfungsi
mensirkulasikan air untuk pendingin torch pada water-insulated torch.
Selanjutnya
ada torch handle yang berfungsi sebagai tempat pegangan welder dalam operasi
pengelasan. Cap berfungsi untuk menutupi ujung elektroda yang biasanya terlalu
panjang agar tidak ter ekspos ketika beraliran listrik karena bisa berbahaya
apabila terjadi kontak arus pendek yang tidak diinginkan.
Collet
berfungsi untuk menjepit elektroda agar tidak bergeser pada saat digunakan. Gas
orifice nut adalah sebuah baut untuk menempatkan gas orifice yang berfungsi
untuk menyemprotkan gas pelindung ke daerah kawah las.
Gas
nozzle berfungsi untuk mengarahkan semprotan gas agar terkumpul pada titik
kawah las yang membutuhkan perlindungan gas. Tungsten electrode adalah
elektroda tungsten yang digunakan untuk menyalakan busur, elektroda ini
merupakan jenis elektroda tidak terumpan karena memiliki titik lebur yang lebih
tinggi dari material yang di las dan hanya dipakai pada GTAW.
Semoga membantu...
Komentar
Posting Komentar